UMIKA.ID, BOGOTÁ, KOLUMBIA — Vokalis legendaris Guns N’ Roses, Axl Rose, kembali menarik perhatian publik dunia. Dalam konser megah di Bogotá, Kolombia, sang rocker secara mengejutkan mengangkat bendera Palestina dan menyuarakan pesan anti-perang dengan kalimat ikonik: “I don’t need your civil war.”
Momen itu terjadi di tengah penampilan lagu Civil War, salah satu karya monumental Guns N’ Roses yang sejak dirilis pada tahun 1990-an dikenal sebagai simbol protes terhadap kekerasan dan ketidakadilan global.
Menurut laporan Huffington Post Spanyol, Axl Rose terlihat membentangkan bendera Palestina di atas panggung dengan penuh emosi. Ia bahkan membungkus tubuhnya dengan bendera tersebut sambil terus bernyanyi, diiringi sorakan dan tepuk tangan ribuan penonton yang memenuhi stadion.
Kalimat “I don’t need your civil war” yang menjadi bagian dari lirik lagu itu terasa sangat relevan dengan situasi dunia hari ini, khususnya konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang menelan ribuan korban jiwa di Gaza.
Sumber lain, seperti The Daily New Nation, melaporkan bahwa Axl Rose sempat berjanji akan menandatangani bendera itu dan mengembalikannya kepada pemiliknya — sebuah gestur simbolis yang memperkuat pesan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina.
Lagu Civil War sendiri bukan sekadar karya musik, tetapi pernyataan politik yang menggugat makna kemanusiaan di tengah perang.
Dalam penggalan liriknya, Axl Rose menulis:
“What’s so civil about war anyway?”
(“Apa yang beradab dari perang, sebenarnya?”)
Pesan itu kini terasa kembali aktual. Saat dunia menyaksikan penderitaan rakyat Gaza dan meningkatnya ketegangan global, aksi Axl Rose seperti menegaskan bahwa musik masih bisa menjadi medium perlawanan moral terhadap kekerasan.
Reaksi penonton di konser Bogotá begitu eksplosif. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan lautan penonton bersorak dan melambaikan tangan saat sang vokalis mengangkat bendera Palestina.
Hashtag #AxlRoseForPeace dan #GunsNRosesForPalestine pun sempat trending di berbagai platform seperti X (Twitter) dan Instagram.
Sejumlah warganet menilai tindakan Axl sebagai bentuk keberanian moral di tengah sikap diam banyak artis dunia terhadap genosida yang terjadi di Gaza.
“Axl Rose bukan hanya musisi, tapi juga manusia yang punya nurani. Respect!” tulis seorang pengguna X asal Amerika Latin.
Namun, sebagaimana aksi politik dari figur publik global lainnya, tak sedikit pula komentar kritis yang menuduhnya “terlalu mencampurkan musik dengan politik.” Meski demikian, mayoritas penggemar justru melihat tindakan tersebut sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan yang tulus.
Langkah Axl Rose menambah daftar panjang musisi dunia yang menyuarakan dukungan bagi Palestina.
Sebelumnya, artis seperti Roger Waters (Pink Floyd), The Weeknd, hingga Dua Lipa pernah menyatakan keprihatinan atas tragedi kemanusiaan di Gaza.
Aksi simbolik di konser Bogotá ini menjadi pengingat bahwa dunia musik bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga tentang suara hati dan solidaritas terhadap sesama manusia.
Axl Rose tidak berbicara panjang di atas panggung malam itu. Ia hanya mengangkat mikrofon dan berucap singkat namun menggugah:
“No one wins in war. We don’t need more civil wars.”
(“Tidak ada yang menang dalam perang. Kita tidak butuh perang saudara lagi.”)
Kalimat tersebut segera disambut tepuk tangan panjang dan teriakan “Free Palestine!” dari ribuan penggemar yang hadir.
Aksi tersebut menegaskan bahwa pesan anti-perang yang dibawa Guns N’ Roses sejak tiga dekade lalu masih relevan hingga kini, di tengah dunia yang terus diselimuti konflik dan krisis kemanusiaan.
Di usia yang tak muda lagi, Axl Rose tetap menjadi simbol kebebasan berekspresi dan suara bagi perdamaian.
Ketika banyak musisi memilih diam, ia memilih bersuara — bukan untuk politik, melainkan untuk kemanusiaan.
Bendera Palestina yang dikibarkannya malam itu bukan sekadar kain, melainkan simbol empati universal yang mengingatkan dunia bahwa musik bisa menjadi senjata paling damai dalam melawan ketidakadilan.
