Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H: Semangat Hijrah, Cahaya Iman, dan Harapan Baru

UMIKA.ID, Karawang,- Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah disambut meriah oleh umat Islam di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu tradisi yang menjadi ciri khas masyarakat Muslim Nusantara dalam menyambut datangnya tahun baru hijriyah adalah pawai obor, sebuah kegiatan yang bukan hanya bernilai simbolik, namun juga penuh makna spiritual.

Di tengah gegap gempita peringatan tahun baru Islam kali ini, kang adi turut mengikuti pawai obor, doa bersama, dan tausiah refleksi hijrah yang diselenggarakan Mushola Al Huda Perum Telagasari Indah, Karawang. Acara ini diikuti oleh para santri, pengurus mushola, masyarakat sekitar, hingga relawan kemanusiaan, sebagai bentuk syiar Islam sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah.

Sebagai pembina Yayasan, Kang Adi Suryadi menyampaikan ucapan dan motivasi yang menyentuh, mengajak umat Islam untuk menjadikan momen 1 Muharram sebagai titik awal perubahan diri ke arah yang lebih baik.

“Keluarga Besar Yayasan UMIKA Fatimah Azzahra Mengucapkan: Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H. Mari nyalakan semangat hijrah, seperti obor yang menerangi malam. Tinggalkan masa lalu, songsong kebaikan di tahun yang baru,” ujar Kang Adi dalam saat dihubungi, Selasa malam (25/6/2025).

“Pawai obor bukan sekadar tradisi, tapi simbol cahaya iman dan harapan. Semoga langkah kita semakin dekat pada ridha Allah,” tambahnya.

Pawai Obor: Tradisi yang Sarat Makna

Pawai obor merupakan tradisi turun-temurun yang berkembang di berbagai wilayah Indonesia, khususnya pada malam pergantian tahun Hijriah. Dalam kegiatan ini, peserta membawa obor dari bambu yang dinyalakan api, berjalan mengelilingi kampung sambil mengumandangkan takbir, salawat, dan lagu-lagu Islami.

Obor yang menyala menjadi simbol cahaya iman dan petunjuk Ilahi yang menerangi jalan kehidupan. Dalam konteks menyambut tahun baru Islam, pawai obor menjadi pengingat akan hijrah Nabi Muhammad ﷺ dari Makkah ke Madinah—peristiwa monumental yang menjadi dasar penanggalan Hijriyah.

“Hijrah adalah langkah besar dalam sejarah Islam. Tapi lebih dari itu, hijrah adalah spirit perubahan. Kita semua dituntut untuk berhijrah dari kegelapan menuju cahaya, dari keburukan menuju kebaikan, dari kemalasan menuju kesungguhan,” ujar Kang Adi dalam tausiahnya.

Dalam Islam, cahaya atau nur sering kali diasosiasikan dengan ilmu, petunjuk, dan keberkahan. Maka, membawa obor dalam pawai bukan hanya tindakan seremonial, tetapi menjadi lambang dari semangat memperbaiki diri dan masyarakat.

Doa Bersama dan Muhasabah Diri

Setelah pawai obor selesai, acara dilanjutkan dengan doa akhir tahun dan doa awal tahun Hijriyah, yang dibacakan secara bergantian oleh para asatiz dan ustaz muda Yayasan UMIKA. Kegiatan ini menjadi wadah untuk bermuhasabah—merenung dan mengevaluasi amalan selama setahun terakhir.

“Kita semua pasti memiliki kekhilafan. Maka di awal tahun baru ini, mari kita bersihkan hati, perbaiki niat, dan berkomitmen untuk lebih dekat kepada Allah. Karena setiap tahun adalah nikmat, dan setiap detik adalah kesempatan,” ungkap salah satu ustaz muda saat membacakan doa.

Doa bersama ini juga menyuarakan harapan besar bagi umat Islam, baik di dalam negeri maupun di seluruh dunia. Khususnya bagi saudara-saudara kita di Palestina yang masih dilanda penderitaan, kekerasan, dan penjajahan.

Semangat Sosial dan Kepedulian Kemanusiaan

Kegiatan tahun baru Islam kali ini juga dijadikan momentum untuk memperkuat misi sosial dan kemanusiaan yang menjadi ruh dari Yayasan UMIKA Fatimah Azzahra.

“Hijrah bukan hanya tentang diri sendiri. Tapi juga bagaimana kita peduli terhadap sesama. Karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” tegas Kang Adi Suryadi.

“Kita tidak boleh diam saat saudara kita di Gaza, Rafah, dan Tepi Barat menangis. Pawai obor ini juga untuk mereka, agar cahaya harapan terus menyala, meski mereka hidup dalam gelapnya penjajahan,” lanjutnya dengan suara lantang disambut haru para peserta.

Peran Yayasan UMIKA dalam Dakwah dan Kemanusiaan

Yayasan UMIKA Fatimah Azzahra telah dikenal sebagai salah satu lembaga yang aktif di bidang dakwah, sosial, dan kemanusiaan. Didirikan dengan semangat pengabdian dan cinta kepada umat, yayasan ini berkomitmen menghadirkan kebermanfaatan yang nyata melalui berbagai program:

  1. Dakwah Digital dan Offline
    Melalui kanal media sosial, podcast Islami, video dakwah, dan pengajian offline, UMIKA menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin, khususnya untuk generasi muda.
  2. Program Sosial dan Santunan
    Mulai dari santunan anak yatim, bantuan sembako untuk dhuafa, hingga bantuan bencana alam, UMIKA hadir menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan.
  3. Kemanusiaan untuk Palestina dan Dunia Islam
    Yayasan ini juga aktif dalam penggalangan dana untuk Palestina, mengirimkan bantuan darurat melalui lembaga mitra terpercaya, dan menyuarakan dukungan atas kemerdekaan rakyat Palestina.

Penutup: Tahun Baru sebagai Titik Hijrah

Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian kalender, tetapi momentum besar untuk berhijrah secara spiritual dan sosial. Pawai obor yang digelar oleh Yayasan UMIKA Fatimah Azzahra menjadi simbol bahwa cahaya kebaikan tidak boleh padam—bahwa umat Islam harus terus melangkah, bersatu, dan peduli.

“Mari jadikan 1 Muharram ini sebagai awal perubahan. Bukan hanya ganti angka, tapi juga ganti sikap, ganti niat, dan ganti arah hidup menuju yang lebih diridhai Allah,” pesan terakhir dari Kang Adi Suryadi kepada seluruh hadirin.

Tentang Yayasan UMIKA Fatimah Azzahra

Yayasan UMIKA Fatimah Azzahra adalah lembaga yang bergerak di bidang dakwah, sosial, dan kemanusiaan, dengan visi bermanfaat bagi ummat, berilmu, dan peduli.
Yayasan ini telah berperan aktif dalam berbagai kegiatan seperti dakwah digital, program peduli yatim, bantuan bencana, serta dukungan kemanusiaan untuk Palestina dan saudara-saudara Muslim di berbagai belahan dunia.


Untuk informasi lebih lanjut tentang kegiatan Yayasan UMIKA atau ingin berdonasi untuk Palestina, Anda dapat mengunjungi kanal resmi media sosial dan website resmi yayasan.


 

 

More From Author

Israel Bunuh 870 Warga Sipil Palestina di Gaza Selama Perang dengan Iran

Saat Anak Haid Pertama Kali, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Background Latar 1 Background Latar 2 Background Latar 3 Background Latar 4

Jadwal Sholat

Memuat jadwal...

Categories

Categories