Puasa sunnah merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Selain puasa wajib di bulan Ramadan, umat Islam diajarkan untuk melaksanakan puasa sunnah sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna, keutamaan, serta jenis-jenis puasa sunnah berdasarkan dalil Al-Qur’an, hadits, dan pendapat para ulama.
Makna Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah ibadah puasa yang tidak diwajibkan, namun disarankan bagi mereka yang mampu melaksanakannya. Dalam bahasa Arab, kata “sunnah” merujuk pada sesuatu yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ sebagai tambahan dalam ibadah. Puasa ini menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas iman dan memperbaiki hubungan spiritual dengan Allah SWT.
Keutamaan Puasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki banyak keutamaan yang disebutkan dalam berbagai dalil. Beberapa di antaranya adalah:
-
Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT berfirman:
“Hamba-Ku tidak mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang Aku wajibkan atasnya, dan hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari, no. 6502). -
Menghapus Dosa-Dosa Kecil
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Fitnah seseorang pada keluarganya, harta, anak, dan tetangganya dapat dihapuskan dengan shalat, puasa, dan sedekah.” (HR. Bukhari, no. 1445; Muslim, no. 144). -
Pintu Khusus di Surga
Orang-orang yang rutin berpuasa, baik wajib maupun sunnah, akan dipanggil melalui pintu surga bernama Ar-Rayyan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhari, no. 1896; Muslim, no. 1152).
Jenis-Jenis Puasa Sunnah
Berikut adalah beberapa jenis puasa sunnah yang dianjurkan:
-
Puasa Senin dan Kamis
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Amal-amal itu diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku ingin ketika amalku diperlihatkan, aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Tirmidzi, no. 747). -
Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Bulan Hijriah)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Puasa tiga hari setiap bulan seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari, no. 1979; Muslim, no. 1159). -
Puasa Asyura (10 Muharram)
Puasa ini dianjurkan untuk menghapus dosa setahun yang lalu. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim, no. 1162). -
Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa berpuasa Ramadan lalu diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim, no. 1164).
Puasa sunnah merupakan ibadah yang penuh keutamaan, baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menghapus dosa, maupun meraih berbagai ganjaran besar di akhirat. Melaksanakannya dengan niat yang ikhlas akan memberikan ketenangan hati dan keberkahan dalam hidup.
Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk menjadikan puasa sunnah sebagai bagian dari rutinitas ibadah. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan kita untuk melaksanakan amal-amal sunnah yang diridhai-Nya.
Catatan Kaki:
-
Imam Bukhari, Shahih Bukhari, no. 6502, 1445, 1979.
-
Imam Muslim, Shahih Muslim, no. 1152, 1162, 1164.
-
Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, no. 747.
