SUSAH TAHajud? Coba Metode Reframe dari Rasulullah ﷺ

UMIKA.ID, Buletin – Tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an:

“Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
(QS. Al-Isra: 79)

Namun, banyak di antara kita yang kesulitan untuk bangun di sepertiga malam terakhir. Rasa kantuk, rasa malas, dan kenyamanan kasur seringkali menjadi alasan. Padahal, jika kita mau sedikit mengubah cara berpikir, insya Allah tahajud bisa menjadi amalan yang ringan dan bahkan menyenangkan.

Ustadz Arafat mengenalkan sebuah pendekatan yang beliau sebut metode “Reframe” — membingkai ulang cara kita melihat suatu kejadian. Menariknya, teknik ini bukanlah hal baru. Rasulullah ﷺ sendiri telah mengajarkannya jauh sebelum istilah psikologi modern seperti Neuro-Linguistic Programming (NLP) lahir.

Contoh Reframe dari Rasulullah ﷺ

Dalam sebuah kisah, datanglah seorang sahabat yang baru masuk Islam kepada Rasulullah ﷺ. Ia meminta izin agar tetap diperbolehkan berzina, sebagaimana kebiasaannya sebelum masuk Islam.

Rasulullah ﷺ tidak langsung memarahinya. Beliau tersenyum, lalu mengajukan pertanyaan yang menggugah hati:

  • “Relakah engkau jika ibumu dizinahi laki-laki lain?”
    Sahabat itu menjawab: “Demi Allah, aku tidak rela.”
    Rasulullah ﷺ berkata: “Begitu pula orang lain tidak rela ibu mereka dizinahi olehmu.”
  • “Relakah engkau jika anak perempuanmu dizinahi laki-laki lain?”
    Ia menjawab: “Demi Allah, aku tidak rela.”
    Rasulullah ﷺ berkata: “Begitu pula orang lain tidak rela anak perempuan mereka dizinahi olehmu.”

Pertanyaan-pertanyaan itu terus berlanjut, hingga sahabat tersebut tersadar sepenuhnya. Sejak saat itu, ia menjadi orang yang paling membenci zina.

Inilah metode reframe yang Rasulullah ajarkan — mengubah sudut pandang seseorang sehingga hatinya menerima kebenaran tanpa paksaan.

Menerapkan Reframe untuk Tahajud

Bagaimana jika kita menggunakan metode yang sama untuk melawan rasa malas tahajud?
Coba tanyakan pada diri sendiri dengan jujur:

  • “Bila malam ini anak saya sakit keras di ICU, bukankah saya akan bangun semalaman menjaganya?”
  • “Bila malam ini kebakaran besar terjadi di komplek saya, bukankah saya akan bangun memindahkan barang-barang?”

Kalau untuk urusan dunia saja kita rela terjaga semalaman, mengapa untuk urusan akhirat kita enggan bangun sebentar untuk menghadap Allah?

Maka ucapkan pada diri sendiri:

“Alhamdulillah, anak saya sehat, rumah saya aman. Yang perlu saya lakukan hanya bangun untuk shalat tahajud. Bukankah ini pilihan yang paling indah?”

Konsistensi adalah Kunci

Perubahan tidak selalu terasa dalam satu malam. Tetapi, jika pertanyaan-pertanyaan reframe ini kita ulangi setiap malam, insya Allah lambat laun hati kita akan terbiasa. Rasa malas akan tergantikan oleh rasa rindu, dan tahajud bukan lagi beban, melainkan hadiah dari Allah.

Penutup

Metode reframe mengajarkan kita bahwa perubahan besar bisa dimulai dari cara berpikir. Rasulullah ﷺ telah memberikan contoh luar biasa, dan kita tinggal meneladaninya.

Mulailah malam ini. Bangunlah, basuh wajah dengan air wudhu, lalu sujudlah di hadapan Allah.
Jangan lupa doakan penulis dan guru kita, Ustadz Arafat, dalam tahajud Anda.

Waktunya bangun dari tidur panjang dan berubah!


Narasumber: Ustadz Arafat / Telegram Catatan Subuh

More From Author

Opini: Cuti Bersama? Sudah Saatnya Diganti Jadi Cuti ASN Saja

Israel Siapkan Langkah Gulingkan Otoritas Palestina, Dunia Bereaksi Keras

Background Latar 1 Background Latar 2 Background Latar 3 Background Latar 4

Jadwal Sholat

Memuat jadwal...

Categories

Categories